APA ITU RESPONS TEKS?
Respons
teks adalah gaya penulisan, di mana kita berbagi reaksi kita terhadap sesuatu.
Ini adalah kesempatan untuk memberi tahu dunia, bagaimana perasaan kita tentang sesuatu itu.
Respons
teks juga dapat disebut sebagai tanggapan pembaca. Fokus kita tentang respons teks adalah respons
spesifik terhadap teks tertentu.
Respons
teks menurut definisi secara khusus merupakan respons terhadap buku yang telah kita baca, tetapi juga bisa menjadi respons terhadap film yang baru saja kita lihat, permainan yang telah kita mainkan, atau untuk peserta didik yang lebih
dewasa, itu bisa menjadi respons
terhadap keputusan yang dibuat pemerintah yang mempengaruhi kita atau komunitas kita dari sesuatu yang telah kita baca dari surat kabar atau situs web.
Saat
menulis respons, penting bagi kita untuk
menyampaikan hal-hal berikut kepada pembaca.
- Bagaimana perasaan kita tentang apa yang kita baca/ lihat / dengar?
- Apa yang kita setuju atau tidak setuju
dengan apa yang kita baca/ lihat / dengar itu?
- Dapatkah kita mengidentifikasi situasinya?
- Apa cara terbaik untuk mengevaluasi cerita tersebut?
APA TUJUAN DARI RESPONS TEKS?
Seringkali
ketika kita berbicara tentang
pengembangan keterampilan bahasa, kita biasanya mengelompokkan ke dalam dua bidang, yaitu: pertama: area aktif, terdiri dari berbicara dan menulis; dan yang kedua: yang disebut area pasif, yaitu: mendengarkan dan membaca.
Belajar
menulis respons teks menjembatani kesenjangan ini, karena mengharuskan peserta didik
untuk tidak hanya mengembangkan keterampilan menulis tingkat tinggi, tetapi juga untuk mempertimbangkan membaca
lebih dari sekadar aktivitas pasif.
Menulis
respons teks mengasah keterampilan berpikir kritis peserta didik, serta kemampuan mereka untuk mengekspresikan
pikiran mereka secara tertulis. Ini memberi kesempatan peserta didik untuk terlibat dalam membaca sebagai latihan
aktif, daripada sesuatu yang analog dengan menonton TV.
TAHAP PERSIAPAN PENULISAN RESPONS TEKS
Kebanyakan
sekolah formal memberikan penugasan kepada peserta didik secara metodis, artinya
ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh peserta didik untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Begitu pula dengan penugasan untuk pembuatan
respons teks ini.
Kata
kunci dalam frasa penugasan menulis respons teks adalah tidak menulis tetapi respons. Karena kata kuncinya adalah respons, maka semuanya harus dimulai dengan membaca dan bagaimana peserta
didik merespon/ menanggapi,
atau mempertimbangkan teks
yang mereka baca tersebut.
Baca untuk Memahami:
Peserta
didik harus membaca teks untuk benar-benar bisa memahami isi teks tersebut. Mereka harus membaca untuk mengidentifikasi
tema umum dan perangkat naratif yang akan berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan yang
dimunculkan oleh penulis teks tersebut.
Peserta
didik mungkin secara naluriah tahu apa
yang ingin mereka baca, tetapi yang seringkali tidak naluriah adalah mengungkapkan mengapa mereka memilih untuk membacanya. Mereka mungkin mengakui bahwa tulisan yang
mereka baca berkualitas tinggi, tetapi mereka mungkin tidak memiliki kosakata
untuk mengungkapkan mengapa tulisan itu berhasil atau tidak berhasil.
Baca dengan seksama dan temukan permasalahannya:
Pada
bagian ini, kita akan meminta peserta didik untuk menemukan inti permasalahan
yang dimunculkan dalam teks tersebut. Kita perlu mendorong peserta didik untuk
menemukan atau bahkan menggarisbawahi kata kunci dan frasa. Ini akan membantu mereka
menyusun tanggapan mereka dan juga dapat berfungsi sebagai daftar periksa bagi
mereka untuk merujuk, ketika mereka telah selesai
menulis tanggapan teks mereka.
Mintalah
peserta didik menentukan dengan tepat apa yang menjadi inti permasalahan dalam teks tersebut. Praktik yang baik untuk
memastikan seorang peserta didik telah cukup memahami apa inti permasalahan adalah meminta peserta didik
untuk memparafrasekan pertanyaan atau permasalahan itu dengan kata-kata mereka sendiri. Ini dapat dilakukan baik secara
lisan maupun tertulis. Kegiatan yang
bermanfaat ini akan menginformasikan perencanaan peserta didik pada tahap persiapan penulisan respons teks.
Prosesnya:
- Untuk memastikan peserta didik sepenuhnya memahami pertanyaan atau permasalahan adalah mintalah mereka menggarisbawahi kata
kunci dalam kalimat atau pertanyaan. Selain itu, baik juga kalau peserta didik menemukan sinonim untuk kata kunci yang telah mereka garis bawahi tersebut.
- Mintalah mereka menulis ulang pertanyaan atau inti permasalasahan sebagai serangkaian pertanyaan dengan kata-kata
mereka sendiri. Ini akan memungkinkan guru untuk menilai pemahaman mereka
tentang apa yang diminta untuk mereka lakukan. Hal ini juga dapat berfungsi
sebagai rencana terstruktur untuk menulis tanggapan mereka.
- Berilah waktu bagi peserta
didik untuk mendiskusikan pertanyaan bersama dalam kelompok kecil. Setelah
waktu yang ditentukan, peserta didik harus memutuskan ya atau tidak untuk menanggapi pertanyaan utama dari teks yang mereka baca tersebut.
- Tanggapan mereka terhadap langkah 3 di atas, akan membantu mereka untuk merumuskan pendapat mereka, yang akan berfungsi
sebagai kekuatan pendorong di balik respons teks mereka secara keseluruhan.
- Dengan sendirinya, peserta didik melakukan brainstorming
setidaknya tiga argumen atau alasan untuk mendukung perdebatan dari diskusi mereka.
- Untuk masing-masing alasan, peserta didik harus merujuk ke teks dan
memilih bukti terbaik yang tersedia untuk mendukung argumentasi dalam perdebatan mereka.
- Peserta didik tidak boleh terlalu peduli, dengan membentuk tatanan logis untuk catatan mereka yang dikumpulkan
sejauh ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membiarkan ide mengalir bebas
dan menangkapnya di atas kertas.
Ketika
selesai, pada titik inilah, mereka siap untuk
memulai proses penulisan dengan sungguh-sungguh.
TAHAP PENULISAN RESPONS TEKS
Seperti halnya menulis di banyak jenis tulisan yang lain, ada baiknya untuk menuliskan respons teks dalam struktur
tiga bagian. Ini adalah proses sederhana untuk belajar bagaimana menulis
paragraf respons dan kemudian mengatur
atau meletakkannya ke bagian awal,
tengah, dan akhir (atau pengantar, isi, dan penutup/ kesimpulan).
Pengantar:
Paragraf pertama respons teks, sebagai bagian pengantar harus berisi
informasi penting tentang teks, yang akan mengarahkan pembaca dengan apa yang sedang
dibahas. Informasi seperti penulis, judul buku atau ekstrak, dan satu atau dua
pernyataan umum tentang konten, akan memberi pembaca beberapa konteks untuk diikuti.
Akronim SOAPSTONE (Speaker, Occasion, Audience,
Purpose, Subject, Tone) berguna ketika peserta didik mempertimbangkan informasi mana yang penting untuk
dimasukkan dalam bagian pengantar: pembicara, acara, audiens, tujuan, subjek, dan suasana atau situasinya. Peserta didik juga perlu
memikirkan aspek mana yang harus dibahas dalam paragraf
pengantar.
Jenis teks akan sangat
menentukan, mana yang harus disertakan dan mana yang
ditinggalkan. Namun, penting bagi peserta didik untuk tidak terlalu lama berhenti pada tahap ini, kalimat pengantar ini biasanya hanya
membutuhkan tiga atau empat kalimat. Ingatkan mereka, bahasa yang digunakan pada bagian pengantar ini harus formal.
Isi:
Ketika
belajar menulis bagian
isi, salah satu kesalahan yang paling umum
terjadi adalah peserta didik terlibat dalam
menceritakan kembali teks secara langsung. Yang seharusnya terjadi adalah diskusi tentang teks, maksudnya peserta didik harus masuk ke
teks dan mengekspresikan pendapat mereka tentang apa yang mereka temukan
di sana. Hal ini dengan cepat terlihat ketika membaca respon peserta didik, ketika mereka hanya terlibat dalam menceritakan
kembali, dan ketika mereka memberikan
respon yang bijaksana. Pastikan peserta didik untuk menyadari fakta bahwa ini tidak membodohi siapa pun!
Catatan
yang dibuat peserta didik dalam tahap persiapan penulisan respon teks akan sangat berguna di bagian ini. Masing-masing argumen atau alasan yang mereka
hasilkan untuk mendukung argumentasi dalam perdebatan mereka akan membentuk dasar untuk paragraf isi respons teks. Akronim TEEL (Topic sentence, Expand/ Explain, Evidence/
Example, and Link)
berguna di sini:
Kalimat Topik: Peserta didik harus memulai setiap paragraf
mereka dengan kalimat topik. Kalimat ini memperkenalkan poin yang akan
berfungsi sebagai ide utama paragraf.
Perluas/ Jelaskan: Tujuan dari beberapa kalimat berikutnya adalah
untuk mempersempit fokus kalimat topik, seringkali dengan merujuk pada karakter
atau peristiwa tertentu dalam teks dan menawarkan penjelasan lebih lanjut
tentang inti yang sedang dikembangkan dalam
paragraf.
Bukti/ Contoh: Pada titik ini dalam paragraf, penting bagi peserta
didik untuk membuat referensi dengan teks untuk mendukung poin yang telah
mereka buat. Memiliki pendapat itu bagus, tetapi harus didasarkan, dan terbukti
didasarkan, pada teks yang sebenarnya itu sendiri. Bukti akan paling sering
mengambil bentuk kutipan dari teks - jadi pastikan peserta didik merasa nyaman
dengan mekanisme menuliskan kutipan ke dalam tulisan mereka.
Link: Akhir dari setiap isi paragraf harus terhubung kembali ke inti perdebatan utama dari peserta didik. Hal ini menyatakan kembali argumen atau alasan yang
diuraikan dalam kalimat topik, tetapi dalam konteks yang lebih luas dari perdebatan utama yang biasanya adalah ya, tidak,
atau mungkin terungkap pada tahap persiapan penulisan respons teks.
Ketika
peserta didik bergerak melalui esai mereka, penting bagi mereka untuk merujuk
tema utama teks di setiap paragraf. Struktur esai harus menggambarkan perkembangan pemahaman peserta didik tentang tema itu.
Referensi harus dibuat untuk bagaimana penulis
menggunakan berbagai teknik sastra untuk membangun makna dalam teksnya. Namun,
referensi untuk teknik sastra tidak boleh dibuat hanya secara sepintas, tetapi harus
diintegrasikan ke dalam diskusi tentang tema yang dieksplorasi dalam esai.
Menulis kesimpulan respons teks:
Menulis
kesimpulan pada dasarnya melibatkan pernyataan ulang yang sudah dibuat, serta meringkas poin-poin utama
yang dibahas. Meskipun kesimpulannya pasti akan memiliki banyak kesamaan dengan
pendahuluan, dan beberapa pengulangan tidak dapat dihindari, pastikan peserta
didik menggunakan kata-kata yang berbeda dalam kesimpulan mereka. Latihan mengkalimatkan kembali dalam tahap persiapan penulisan akan dapat membantu di sini.
Dorong
peserta didik juga untuk menautkan kembali ke alasan dan argumen mereka yang
dikembangkan untuk mendukung argumentasi perdebatan mereka dalam isi paragraf. Bagian kesimpulan bukanlah tempat untuk memperkenalkan
ide-ide baru atau untuk mengajukan pertanyaan retoris. Ini adalah tempat untuk mengumpulkan
untaian argumen dan membuat pernyataan tentang relevansi teks dalam kaitannya
dengan dunia yang lebih luas.
TIPS UNTUK MENULIS RESPONS TEKS YANG BAGUS
- Dalam menulis
respons teks, peserta didik
sebagian besar harus menulis dalam bentuk sekarang.
- Ikat semua respons
kembali ke pertanyaanatau permasalahan pokok.
- Menulis respons teks mengharuskan peserta didik untuk
menganalisis teks dan merespons secara pribadi dengan pemikiran dan pendapat
mereka sendiri. Mereka tidak perlu takut untuk membuat pernyataan yang berani, selama mereka dapat
membuat referensi ke teks untuk mendukung pernyataan tersebut.
- Tahap persiapan
penulisan sangat penting dan tidak boleh
dilewatkan.
PERNYATAAN YANG BERGUNA UNTUK DISERTAKAN DALAM RESPONS TEKS
- Saya merasa bahwa ….
- Menurut pendapat saya ….
- Pembaca dapat menyimpulkan bahwa ….
- Penulis tampaknya ….
- Saya tidak suka ….
- Gambar-gambar itu tampaknya ….
- Penulis (tidak) berhasil membuat saya merasa ….
- Saya sangat terharu dengan ….
- Saya tidak mendapatkan hubungan antara … dengan ….
- Jelas bahwa sang seniman mencoba untuk ….
- Alur suara tampak terlalu ….
- Bagian favorit saya adalah... karena ….
~
Antotik, Ujung Akhir April 2022
Referensi:
https://literacyideas.com/text-response/